Kaltara Diprediksi Dilanda Hujan Petir

- Senin, 10 April 2023 | 12:58 WIB
LONGSOR: Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan longsor di rumah Siti Subaidah di Jalan Bhayangkara RT 11, Kelurahan Juata Kerikil, Minggu (9/4) dinihari.
LONGSOR: Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan longsor di rumah Siti Subaidah di Jalan Bhayangkara RT 11, Kelurahan Juata Kerikil, Minggu (9/4) dinihari.

TARAKAN - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarakan mengeluarkan prediksi cuaca di wilayah Kaltara untuk dini hari Senin (10/4) hingga Selasa (11/4), didominasi hujan petir. Hujan petir diperkirakan melanda Tanjung Selor, Malinau, Tana Tidung dan Tarakan.

“Hujan petir di wilayah itu diperkirakan terjadi pada malam hingga dini hari. Sementara di Nunukan dilanda cerah berawan serta berawan. Masuk pada dini hari mayoritas wilayah Kaltara diprediksi hujan ringan,” jelas Prakirawan BMKG Tarakan, Raina Farah Nur Annisa, Minggu (9/4).

BMKG juga mengeluarkan warning terhadap wilayah yang dimungkinkan hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang pada sore, malam hingga dini hari. Untuk kecepatan angin di perairan Kaltara diprediksi mencapai 2-20 knot per jam.

“Tinggi gelombang diprediksi 0,1 meter hingga 0,5 meter di Perairan Kaltara. Sementara untuk Perairan Sulawesi bagian Barat, tinggi gelombang diperkirakan 1,25 meter hingga 2,5 meter,” sebutnya.

Pihaknya mengimbau kepada nelayan, yang diprediksi kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Sementara Kapal Tongkang kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter. Sementara, untuk Kapal Feri kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo atau Kapal Pesiar, kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.

Terpisah, Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tarakan Yonsep mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan selalu memantau informasi yang diberikan BMKG. Mengingat terdapat beberapa titik lokasi yang rawan longsor di Kota Tarakan.

Seperti pada malam hari, pihaknya menerima laporan longsor di RT 11 Kelurahan Karang Harapan. Meski cuaca hujan tak sering terjadi. Namun volume hujan yang tinggi menjadi salah satu penyebab terjadinya longsor, dengan kondisi topografi di Tarakan yang mayoritas perbukitan.

“Pasti rawan longsor. Kami sudah sering sampaikan, agar masyarakat waspada. Daerah Karang Anyar, Sebengkok, Karang Harapan dan Kampung Satu supaya waspada terhadap pergerakan tanah penyebab longsor,” pintanya.

Tak hanya longsor yang dimungkinkan akan mengancam sebagian wilayah Tarakan pun dengan pohon tumbang. Seperti di wilayah Gunung Selatan, Mamburungan dan Pantai Amal. “Bisa saja tumbang. Kondisi ini kan terus kami waspadai hingga akhir April juga,” ungkapnya.

Sebagai bentuk antisipasi, pihaknya telah menyebarkan informasi kewaspadaan bencana di sosial media. Bagi nelayan, pihaknya mengimbau tetap menggunakan alat keselamatan. Mitigasi bencana sudah disampaikan, seperti pemasangan rambu rawan longsor.

Saat ini kendala yang ada seperti tindakan relokasi yang membutuhkan waktu dan biaya yang besar. “Masyarakat pasti tidak bisa berbuat apa-apa. Karena pastinya hanya itulah tempat tinggal mereka. Saya selalu pesan ke masyarakat yang sudah kami warning, kalau ada hujan deras harus hati-hati. Selamatkan jiwa dan surat berharga dikumpulkan di satu tempat, agar mengurangi kerugian,” pesannya. (sas/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X