Beradu Mulut Berujung Penganiayaan

- Rabu, 12 April 2023 | 15:03 WIB
DUGAAN PENGANIAYAAN: Pelaku penganiayaan dalam rumah tangga berinisial NM (kiri) diamankan Unit Resmob Satreskrim Polres Tarakan, Selasa (10/4).
DUGAAN PENGANIAYAAN: Pelaku penganiayaan dalam rumah tangga berinisial NM (kiri) diamankan Unit Resmob Satreskrim Polres Tarakan, Selasa (10/4).

TARAKAN - Kakak beradik di Jalan Purna Bhakti RT 19, Kelurahan Kampung Satu Skip, Tarakan Tengah beradu mulut hingga berujung penganiayaan menggunakan senjata tajam (sajam).

Korban berinisial Q (24) saat ini terluka parah, akibat sayatan sajam yang terjadi sekitar pukul 13.00 Wita, Selasa (11/4). “Korban dan pelaku berinisial NM (29) ini kakak beradik. Awalnya ada cek-cek adu mulut keduanya. Pelaku yang tidak terima lalu mengambil parang ke dapur dan menganiaya adiknya sendiri,” terang Kasat Reskrim Polres Tarakan Iptu Muhammad Khomaini melalui Kanit Pidum Ipda Muhamad Izzadin Abdillah.

Saat sedang cek-cok, salah seorang warga melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tarakan. Unit Resmob Satreskrim Polres Tarakan langsung mendatangi TKP. “Pelaku kami amankan di rumahnya dan sedang dilerai sama orangtuanya. TKP ini tempatnya di pinggir jalan dan banyak yang melihat,” ungkapnya.

Hasil pemeriksaan awal, korban menagih sejumlah uang kepada orangtuanya. Namun korban saat itu menagih sambil memarahi ibu kandungnya. Tidak terima ibunya dimarahi korban. Pelaku lantas menegur korban. Agar menyudahi aksi marah-marahnya.

“Tidak terima lagi, pelaku langsung mengambil parang. Korban mengalami luka di sekujur tubuhnya,” imbuhnya.

Saat ini korban masih dalam penanganan intensif oleh petugas RSUD dr H Jusuf SK. Diketahui, keduanya seringkali terlibat adu mulut. “Saat ini kami sudah amankan pelaku dan dilakukan penelusuran terlebih dahulu untuk diperiksa. Sekaligus menentukan pasalnya,” tuturnya.

Sementara itu, ibu kandung korban, Nurjannah (56) mengaku, korban saat ini dalam keadaan lemas. Karena harus dioperasi, masih akan berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk biaya operasi. Sebab, luka akibat penganiayaan harus ditanggung sendiri.

“Korban duluan menantang kakaknya berkelahi yang lagi puasa. Ini akibatnya dia memaki saya. Namanya lagi puasa, kami awalnya menghindar dari perkelahian,” ucapnya.

Pihaknya hingga kini menyerahkan kasus tersebut ke pihak kepolisian. Sebab, korban seringkali mengganggu orang yang berada di rumahnya. “Dari tadi malam dia mengganggu saya dan minta uang. Dia engga pengguna, cuma akibat lem mulai dari SMP. Si korban ini buruh bangunan,” imbuhnya. (sas/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X