Tertimpa 13 Kaca Usai Bongkar Muat, Buruh Pelabuhan Meregang Nyawa

- Rabu, 12 April 2023 | 15:11 WIB
-ilustrasi
-ilustrasi

TARAKAN - Seorang buruh berinisial S meregang nyawa setelah mendapat sayatan kaca, ketika bongkar muat di Pelabuhan Malundung sekitar pukul 14.30 Wita, Senin (10/4) lalu.

Kapolres Tarakan AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar melalui Kapolsek Kawasan Pelabuhan (KSKP) Iptu Sri Djayanthi membenarkan kejadian tersebut. Ia juga telah menerima laporan dan memeriksa beberapa saksi.

“Ada anggota penjagaan dan anggota piket Reskrim ke TKP (Tempat Kejadian Perkara). Memang korban langsung dibawa ke rumah sakit, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia,” terangnya, Selasa (11/4).

Pihaknya pun telah melakukan penyelidikan dan penelusuran di lapangan, serta memasang garis polisi di sekitar TKP. Ia menegaskan, kronologis kejadian saat itu terdapat bongkar muat kaca di Pelabuhan Malundung. Korban bersama rekan-rekannya mulai menurunkan kaca berukuran 4x2 meter dari dalam kontainer.

Saat itu korban melepas kaca satu persatu. Namun ia tak menyadari, jika terdapat kaca yang masih menempel satu sama lain.

“Intinya ada beberapa kaca di dalam kontainer yang mau dimuat ke dalam mobil. Jadi kaca yang mau diturunkan itu, masih menempel satu sama lain. Jadi korban ketimpa sama kaca-kaca yang masih menempel itu,” jelasnya.

Akibatnya, kaca-kaca yang berjumlah sekitar 13 lembar menimpa korban menyebabkan luka di bagian leher. Diduga penyebab korban sampai meregang nyawa. Atas kejadian ini, pihak kepolisian pun telah memeriksa beberapa saksi di antaranya rekan korban dan pihak keluarga. Mengingat, korban bukan buruh yang tergabung ke dalam koperasi.

“Korban ini buruh lepas. Kami masih dalami dan akan memeriksa pihak pemilik toko dan saksi lain, jika diperlukan. Di lokasi itu berbagai macam bongkar muat. Karena pelabuhan besar, ya kecelakaan kerja baru kali ini terjadi,” ungkapnya.

Soal penetapan tersangka, pihaknya tidak mau terburu-buru menyimpulkan. Karena hal tersebut masih harus berdasarkan pada proses penyelidikan. “Pihak keluarga juga telah menyampaikan ikhlas dan menolak adanya autopsi jenazah korban,” imbuhnya.

Sementara itu, Terminal Head Terminal Peti Kemas Tarakan, Hamsyah mengatakan, hanya menyediakan lapangan tersendiri untuk kegiatan stripping yang tidak semua kontainer dibawa ke lokasi tersebut.

“Jadi tidak semua kontainer dibawa ke lokasi itu. Itu pilihan sebenarnya. Ada yang langsung ke tokonya atau ke gudang pemilik barang. Dan ada yang mampir ke lapangan situ,” katanya.

Saat bongkar muat terjadi pun, hal itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemilik barang ataupun pemilik toko. Dalam hal ini Pelindo tidak memiliki campur tangan, kecuali dalam penyediaan lahan. “Bisa aja berkegiatan disitu. Costnya pun beda antara bongkar di situ dan di tokonya,” tuturnya.

Dalam mempekerjakan buruh, pihak Pelindo tak tahu menahu. Karena dalam aktivitas bongkar muat di lokasi stripping, biasanya dilakukan oleh buruh dari toko itu sendiri. “Jadinya lebih banyak paham ya mandornya,” pungkasnya.(sas/uno)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X