TARAKAN - Posko Siaga Search and Rescue (SAR) Khusus resmi ditutup pada 3 Mei lalu. Dari serangkaian siaga SAR Khusus, terdapat dua kejadian yang ditangani oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan.
“Yang kami tangani 1 KMM (Kejadian Membahayakan Manusia), mungkin ini di luar arus mudik. Tapi kejadiannya saat siaga khusus. Kemudian satunya terkait laka laut, speedboat mati mesin di Pulau Bunyu,” ungkap Kepala Kantor SAR Tarakan Syahril, Jumat (5/5).
Tak hanya itu, personel SAR Tarakan juga bersiaga di pusat keramaian. Diantaranya di tempat wisata Pantai Amal, Pelabuhan Malundung, Pelabuhan Tengkayu I, Pelabuhan Ferry Juata Laut dan pasar Gusher. Ia menegaskan, tidak ada kejadian menonjol di Tarakan selama Ramadan dan Idulfitri.
“Ditempat keramaian seperti Pantai Amal juga tidak terlalu ramai pengunjung. Mungkin banyak yang mudik juga,” imbuhnya.
Ia menegaskan, siaga SAR tahun ini dinilai aman dan lancar dibandingkan tahun 2022 lalu. Terlebih, pemerintah memperpanjang waktu cuti Lebaran. Sehingga meminimalisir kepadatan aktivitas masyarakat saat arus balik.
Meski begitu, pihaknya melakukan evaluasi terkait jasa angkutan laut untuk dapat memperhatikan kondisi mesin. Seperti melakukan perawatan secara berkala pada speedboat, yang biasa digunakan untuk mengangkut penumpang.
“Itu sering terjadi. Tadi pagi saya dan rombongan mau ke Nunukan. Saya pakai RIB dan yang lain pakai speedboat, itu juga mati mesin dua kali malahan. Itu saran kami lebih memperhatikan maintenance,” tegasnya.
Sebelumnya SAR Tarakan juga turut terlibat dalam posko Lebaran bersama unsur lain bersama TNI/Polri. Armada turut disiagakan 24 jam di beberapa titik pelabuhan penumpang. (sas/uno)