TANJUNG SELOR - Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia/Produk Dalam Negeri (Gernas BBI/PDN) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI), rencananya akan diselenggarakan pada 2023 Mei 2023 di Tanjung Selor, mendapat dukungan Pemprov Kaltara.
Wakil Gubernur Kaltara Yansen Tipa Padan mengatakan, BBI/PDN dan BBWI perlu dukungan perilaku positif seluruh pemangku kepentingan, mulai dari unsur pemerintahan, dunia usaha dan jasa, pelaku UMKM, masyarakat secara umum, hingga aparat keamanan. Sebab menurutnya, gerakan nasional ini membawa dampak positif bagi kemajuan perekonomian daerah.
“Gerakan itu juga didukung oleh berkembangnya industri pariwisata, pada gilirannya turut andil positif bagi kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya, Senin (15/5).
Kesadaran perilaku seluruh lapisan masyarakat, aparatur pemerintah, dunia usaha dan jasa, serta aparat keamanan, sangat dibutuhkan demi mencapai tujuan kesejahteraan tersebut. Ia berharap, seluruh unsur itu dapat menciptakan suasana aman dan nyaman ketika wisatawan mancanegara maupun domestik datang berkunjung ke Kaltara.
“Pelaku industri pariwisata di Kaltara, termasukpelaku UMKM diharapkan jeli, inovatif, produktif dan berkualitas, agar mampu mendorong rantai sektor pariwisata daerah ini naik setingkat bahkan lebih dari kondisi kepariwisataan saat ini,” jelasnya.
Jika seperti itu, maka otomatis ekonomi kerakyatan akan tumbuh, efek dari geliat BBI/PDN dan BBWI. Wisata Kaltara memang cukup menarik. Disebutnya, wisata budaya, sejarah, alam, ekowisata, dan religi, ada di provinsi ini. Objek wisata yang sangat menarik sebagai contoh, adalah Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM). Taman nasional ini berada di dua kabupaten yakni Malinau dan Nunukan. Luas kawasan ini lebih dari 1,27 juta hektare yang menjadikannya hutan terluas di Kalimantan. Hutan yang luas sekaligus berada pada wilayah perbatasan, menjadikan TNKM bagian penting dari heart of Borneo.
“Hutan tropis yang masih terjaga di TNKM merupakan rumah bagi banyak jenis flora dan fauna. Setidaknya terdapat 132 jenis anggrek, 150 mamalia, 310 jenis burung, serta berbagai jenis flora-fauna lainnya. Salah satu flora-fauna endemik yang unik di sana yakni Banteng Kalimantan hingga Rafflesia Arnoldi,” bebernya.
Lima kabupaten/kota di Kalimantan Utara juga punya daya tariknya masingmasing. Misal situs kota tua bekas peninggalan Jepang di Tarakan dan pemandangan Sungai Kayan dan Kesultanan Bulungan di Bulungan, adalah daya tarik luar biasa.
“Sentra-sentra kerajinan masyarakat juga tak kalah menarik dengan estetika lokalnya," pungkasnya. (fai/udi)
