TANJUNG SELOR - Pelaku usaha di Kalimantan Utara (Kaltara) sejauh ini telah mengalami peningkatan. Jika dilihat dari beberapa tahun lalu, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kaltara perlahan meningkat.
Namun, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara terus berupaya agar pelaku usaha bisa memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). Sekretaris DPMPTSP Kaltara Agust Suwandy mengatakan, melalui Sistem Online Single Submission (OSS) pelaku usaha bisa mendapatkan NIB dengan mudah.
Pelaku usaha diminta segera menguruskan NIB. Sebab dengan adanya NIB, maka memudahkan pengurusan sejumlah perizinan. Apalagi, dapat memudahkan usaha masyarakat.
“Jika sudah punya NIB, mereka bisa ikut e-katalog. Jika tanpa ada NIB, tidak dapat melanjutkan perizinan selanjutnya,” tuturnya, Rabu (17/5).
Pihaknya juga mendorong, agar pelaku usaha dapat mengantongi NIB. Terlebih pemerintah daerah memberikan pelatihan agar pelaku usaha dapat membuat pelaporan kegiatan penanaman modal.Hal itu dinilai penting, untuk mengetahui perkembangan penanaman modal di Kaltara.
“Kami juga beri pelatihan bagaimana proses pembuatan perizinan NIB. Hingga proses pembuatan pelaporan penanaman modal,” jelasnya.
Pihaknya menargetkan 1.000 pendaftaran NIB baru dari para pelaku usaha di Kaltara. Target tersebut ditetapkan bersamaan dengan kegiatan peluncuran, gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) di Kaltara pekan depan.
“Dalam waktu dekat akan ada kick off gerakan BBI. Kita ditargetkan bisa mencapai 1.000 NIB baru sejak kick off hingga waktunya nanti pada Agustus mendatang,” ujarnya.
Dengan waktu selama tiga bulan, akan memperbanyak layanan pengurusan perizinan di lima kabupaten dan kota. Selain untuk mengejar target dalam program BBI, penambahan NIB baru memudahkan pelaku usaha di Kaltara. Sebab sejauh ini pelaku usaha di Kaltara yang telah mengantongi NIB tak sampai 50 persen. Dari total jumlah pelaku usaha se-Kaltara.
“Karena itu kita akan bergerak secara masif membuka layanan-layanan perizinan NIB. Kami yakin bisa mencapai target itu dan memang ini tantangan di Kaltara. Karena belum semua pelaku usaha mengantongi NIB,” tutupnya. (fai/uno)
