TANJUNG SELOR - Perekonomian Kalimantan Utara (Kaltara) pada triwulan I ini, yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 37,64 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 16,82 triliun.
Statistisi Ahli Madya BPS (Badan Pusat Statistik) Kaltara Trino Junaidi mengungkapkan, jika melihat berdasarkan lapangan usaha, maka ekonomi Kaltara triwulan I 2023 terhadap triwulan I 2022 mengalami pertumbuhan 5,23 persen. Hal ini disebabkan, tumbuhnya hampir semua lapangan usaha. Kecuali lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial.
Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi berupa jasa keuangan dan asuransi sebesar 13,33 persen. Disusul lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum 7,97 persen, serta jasa lainnya 7,71 persen. Selanjutnya, informasi dan komunikasi 7,61 persen. Pertanian, kehutanan, dan perikanan 7,52 persen.
Sementara itu, lapangan usaha lainnya tumbuh dibawah 7 persen. “Lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi 1,3 persen, diikuti pertambangan dan penggalian 0,89 persen, serta konstruksi 0,62 persen,” sebutnya, Kamis (18/5).
Struktur ekonomi Kalimantan Utara menurut lapangan usaha triwulan I-2023, masih didominasi empat lapangan usaha utama. Meliputi pertambangan dan penggalian 38,5 persen. Pertanian, kehutanan dan perikanan 13,42 persen. Perdagangan besar dan eceran, kemudian reparasi mobil dan sepeda motor 10,84 persen, serta konstruksi 10,69 persen.
“Peranan keempat lapangan usaha itu mencapai 73,44 persen terhadap total PDRB Kaltara,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, PDRB menurut pengeluaran juga mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan terjadi pada seluruh komponen pengeluaran. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen PK-LNPRT 6,09 persen. Diikuti oleh komponen ekspor barang dan jasa 4,36 persen. Komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga 4,75 persen. Komponen pengeluaran konsumsi pemerintah 4,25. Serta komponen pembentukan modal tetap bruto 3,92 persen.
Untuk komponen impor barang dan jasa sebagai faktor pengurang dalam PDRB
tumbuh 2,62 persen. Struktur PDRB Kaltara, menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan I-2023, tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Perekonomian Kaltara masih didominasi oleh komponen ekspor barang dan jasa 103,53 persen. Komponen PMTB 23,54 persen, komponen PK-RT 12,40 persen.
Selanjutnya, komponen PK-P 3,72 persen, komponen PK-LNPRT 0,58 persen dan komponen perubahan inventori 0,24 persen. Sementara komponen impor arang dan jasa sebagai faktor pengurang dalam PDRB memiliki peran 44,01 persen. (fai/uno)