KETERSEDIAAN daging sapi segar masih sangat minim di pasaran. Bahkan stok daging sapi beku milik Bulog Cabang Tarakan juga mengalami kelangkaan.
Pimpinan Bulong Cabang Tarakan Apriansyah mengaku, telah melakukan rapat koordinasi dengan Dinas Peternakan dan Tanaman Pangan Tarakan. Saat ini Tarakan sangat membutuhkan stok daging sapi. Terlebih, saat ini belum ada rencana pengiriman daging beku ke Tarakan.
“Terakhir itu minggu kemarin kami cek di kantor pusat stoknya. Berapa yang bisa dikirimkan ke wilayah Kaltara, kami belum dapat alokasi. Itu sudah saya sampaikan juga ke Kepala Dinas Peternakan, Pertanian dan Tanaman Pangan (Disnaktan) Tarakan,” jelasnya, Kamis (18/5).
Namun saat ini cold storage atau penyimpanan persediaan daging beku di Tarakan terdapat 3 unit dan 1 unit di Bulungan. Pada masing-masing unit mampu menampung hingga 7 ton daging sapi beku.
“Terakhir masuk itu tahun lalu, tepatnya April. Setelah itu belum masuk lagi daging kerbau. Ya kami belum bisa pastikan, apa ada pengiriman atau tidak. Karena daging ini datang dari India tidak terlalu banyak. Saat datang pasti dibagi ke wilayah Indonesia lain. Kaltim pun juga begitu, belum ada pengiriman daging beku,” ungkapnya.
Kedatangan daging terakhir berlangsung saat Maret lalu untuk wilayah Bulungan dengan jumlah pengiriman 6,7 ton. Jumlah inipun dianggap kurang, karena langsung habis dalam kurun waktu dua pekan. Meski belum ada jawaban pasti soal menipisnya stok daging sapi, terlebih jelang Iduladha. Pihaknya tetap mengupayakan dengan mengajukan ke pusat sebanyak 21 ton daging beku.
“Kebutuhan masyarakat akan daging beku saat per bulan mencapai 21 ton. Jumlah 21 ton itu kami hitung karena kapasitas cold storage. Padahal 21 ton dirasa masih kurang, apalagi kalau momen-momen seperti Iduladha,” tuturnya. (sas/uno)