TARAKAN - Permasalahan tunggakan listrik RSUD Nunukan hingga membuat pemutusan aliran listrik dari ULP PLN Nunukan dianggap sudah selesai.
Manager PLN UP3 Kaltara Aditya Darmawan menjelaskan, tugas dan fungsi PLN sama seperti BUMN maupun BUMD lainnya. Salah satunya, ketika tidak terdapat pembayaran layanan akan secara otomatis terhenti.
“Persoalan yang ada, RSUD Nunukan telah menunggak pembayaran sejak April 2023. Jadi pemakaian dari tanggal 1 sampai 30 April, harus dilakukan pada Mei. Sebelum tanggal 20. Kalau di kami memang pembayaran terakhir tanggal 20 bulan berikutnya. Sudah telat 20 hari,” jelasnya, Rabu (24/5).
Hal inilah yang menyebabkan harus adanya pemadaman listrik. Aditya menegaskan, langkah yang diambil pun telah sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang ada. Sebelum melakukan pemutusan listrik, PLN telah melayangkan surat pemberitahuan pertama pada awal Mei 2023. Lalu pada 19 Mei lalu sudah bersurat untuk kedua kalinya.
Disinggung soal adanya satu pasien anak yang sempat kritis, akibat dugaan pemadaman listrik tersebut. Ia mengatakan genset RSUD Nunukan sudah dalam kondisi nyala.
“Genset mereka kami nyalakan. Kalau gensetnya nyala itu kan artinya tidak padam. Hanya listriknya yang diputus. Kami minta, agar segera dibayar tapi gensetnya kami nyalakan dan kami tungguin. Setelah dibayar listriknya, kami alirkan dan gensetnya dimatikan,” tuturnya.
Aditya melanjutkan, dalam hal ini PLN selalu melakukan komunikasi intens sebelum adanya pemutusan listrik. Bahkan saat pemutusan listrik pun genset tetap dinyalakan. Ia juga mengharapkan, agar pelanggan dapat mematuhi aturan negara juga jatuh tempo pembayaran listrik.
“Kami sudah melakukan itu semua sesuai SOP dan sudah dibayar juga permasalahannya selesai. Ya kami imbau kepada semuanya agar bayar listrik tepat waktu,” pesannya. (sas/uno)
