TANJUNG SELOR - Tahapan seleksi calon anggota Bawaslu Kalimantan Utara (Kaltara) telah memasuki tes psikologi, yang terlaksana pada Rabu (24/5) lalu.
Sebanyak 20 peserta yang dinyatakan lolos saat tes tertulis, berhak mengikuti tes psikologi. Pada tes psikologi ini, melibatkan institusi Polri.
Sekretaris Tim Seleksi (Timsel) Bawaslu Kaltara Soegeng Supriyanto menjelaskan, rentetan seleksi calon anggota Bawaslu kaltara sudah pada seleksi administrasi, tes tertulis hingga psikologi.
“Kita sudah laksanakan tes tertulis dengan metode CAT pada 22 Mei lalu. Dari tes tertulis, ada 2 peserta gugur. Untuk tes psikologi, semua peserta (20 orang) hadir. Pelaksanaan psikotes dilakukan serentak, sebab Bawaslu RI menggandeng Mabes Polri. Untuk uji psikologi calon pimpinan Bawaslu di setiap provinsi,” terang Soegeng, Kamis (25/5).
Untuk hasil psikotes akan umumkan pada 2 Juni mendatang. Saat pengumuman tersebut, ada 8 peserta yang akan diambil. Setelah dipastikan 8 peserta lolos, selanjutnya mengikuti tes kesehatan dan wawancara. Sesuai jadwal, untuk tes kesehatan dan wawancara digelar pada 5-8 Juni 2023.
Sementara, Kabag Pesi Biro SDM Polda Kaltara Hasan Ariyanto mengakui, tidak ada kendala dalam pelaksanaan psikotes di Kaltara. “Alhamdulillah berjalan dengan lancar. Kita tentunya terus berkoordinasi dengan Mabes Polri mengenai kesiapan tempat. Termasuk memastikan pelaksanaannya bisa berjalan dengan aman, dan lancar,” harapnya
Tes psikologi ini, biasanya mencakup kesehatan, kepribadian dan mengenai sistem kerja. Kemudian akan dilihat potensi intelektual dari para calon Komisioner Bawaslu Kaltara.
“Untuk aspek itu kan ada beberapa. Seperti kesehatan, kepribadian dan kemampuan kerja. Itu yang jadi bahan masukan ke calon anggota Bawaslu Kaltara,” tutupnya. (*/ika/uno)