TANJUNG SELOR - Rencana pembangunan Jembatan Bulungan-Tarakan atau yang dikenal Jembatan Bulan, hingga kini belum ada perkembangan. Namun, ada beberapa investor yang mulai melirik rencana pembangunan tersebut.
Penata Kelola Penanaman Modal, Ahli Muda, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara Rahman Putrayani mengungkapkan, ada sejumlah investor yang memang berminat berinvestasi pada rencana pembangunan Jembatan Bulan. Setidaknya, ada dua calon investor yang tertarik dalam pembangunan Jembatan Bulan. Yakni dari Korea dan Tiongkok, dengan total investasi anggaran mencapai kurang lebih sekitar Rp 12-Rp 14 triliun.
“Pembangunan Jembatan Bulan jika dilihat dari segi hitungan-hitungan, masih cukup panjang,” terangnya, Minggu (4/6).
Pembangunan jembatan tersebut tentu membutuhkan biaya cukup besar. Dengan tingkat jumlah kendaraan yang akan melewati jembatan itu, masih jauh selisih dibandingkan Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu). Sebab total kendaraan roda empat di Kaltara hanya 400 ribu unit.
Jika berharap pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltara, maka rencana itu sulit diwujudkan. “Kita lihat peluangnya, apakah nanti skemanya dengan APBN atau swasta. Kita coba terus tawarkan. Diperlukan kajian-kajian dan bantuan dari investor swasta, baik di Indonesia maupun negara lain,” ungkapnya.
Dua negara yang tertarik dalam pembangunan Jembatan Bulan, masih menghitung dan hingga saat ini belum ada tindak lanjut. Sebetulnya, lanjut dia, banyak yang melirik Jembatan Bulan karena infrastruktur. Bila jembatan terbangun, bisa masuk produk-produk dari Surabaya ataupun Makasaar lewat Tarakan. Yang nantinya akan didistribusikan langsung ke kabupaten/kota.
“Makanya posisi Tarakan adalah sentral. Adanya jembatan ini akan menopang percepatan ekonomi dan distribusi barang lebih gampang,” harapnya. (fai/uno)