461 Ekor Sapi Didatangkan dari 3 Kabupaten

- Rabu, 7 Juni 2023 | 00:53 WIB
JALANI PEMERIKSAAN: Petugas BKP Tarakan melakukan fungsi pengawasan kesehatan pada sapi yang baru tiba di Tarakan.
JALANI PEMERIKSAAN: Petugas BKP Tarakan melakukan fungsi pengawasan kesehatan pada sapi yang baru tiba di Tarakan.

TARAKAN - Balai Karantina Pertanian (BKP) Tarakan melakukan pengawasan langsung, terhadap pemasukan sapi segar di Kota Tarakan. Melalui konsep tol laut, Tarakan menerima sebanyak 5 kali pasokan sapi segar dari Gorontalo, Sinjai dan Polewali Mandar.

Dokter Hewan BKP Tarakan, drh Budi Setiawan mengatakan, beberapa waktu terakhir Tarakan tak pernah lagi mendapatkan pasokan sapi segar lantaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 17 tahun 2023, pengiriman sapi dari daerah wabah maupun bebas sudah boleh dilakukan, namun harus disertai dengan analisa risiko.

“Hasil analisa risiko sifatnya bisa diabaikan. Tujuannya hanya untuk dipotong bukan untuk dibudidayakan,” jelasnya, Selasa (6/6).

Ia menyebut, terdapat 3 kabupaten yang sudah dilakukan analisis risiko oleh Pemerintah Kaltara yakni, Gorontalo, Sinjai dan Polewali Mandar. Sudah terdapat juga 5 kali pemasukan sapi di Kaltara yang dimulai 23 Mei 2023 lalu sebanyak 288 ekor sapi. “Itu dari Gorontalo. Langsung ke Tarakan. Ini sapinya khusus ke Tarakan saja,” imbuhnya.

Selanjutnya dari Sinjai sebanyak 12 ekor dan 66 ekor yang diterima melalui Kabupaten Nunukan menuju Kota Tarakan. Pemasukan sapi dari Nunukan ini, dikarenakan tak ada kapal langsung dari wilayah Parepare ke Kota Tarakan. “Totalnya 5 kali. Ada 25 ekor dan 75 ekor dari Polman. Jadi totalnya 461 ekor,” sebutnya.

Rencananya pada 12 Juni mendatang akan ada pengiriman sapi sebanyak 400-an ekor dari Gorontalo, yang akan langsung tiba di Tarakan. Dalam pengiriman ini, pihaknya hanya melaksanakan fungsi pengawasan kesehatan sapi saja.

Adapun standar pengiriman dari lokasi wabah ke zona hijau, tetap terdapat pemeriksaan dokumen. Berupa hasil pengujian laboratorium dari daerah asal. Kemudian melakukan bio security, seperti disinfeksi alat angkut dan hewan tersebut. Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan monitoring di kandang peternak sapi di setiap titik Tarakan.

“Kami juga berikan bantuan disinfektan kepada peternak itu. Tidak ada karantina di sini karena sudah karantina di daerah asal. Vaksinasi juga sudah dilakukan, apalagi PMK ini dua kali divaksin, karena tujuannya kan untuk dipotong,” tuturnya.(sas/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X