TANJUNG SELOR – Pada Pemilu 2024 mendatang, pengamanan merupakan hal yang perlu disiapsiagakan. Mengingat tahun politik tentu beragam ancaman yang bisa terjadi, seperti terorisme dan isu SARA.

Di Kalimantan Utara terdapat 4 kabupaten 1 kota, dengan kateristik wilayah yang berbeda-beda. Untuk menghindari terjadi tindakan yang tidak diinginkan saat Pemilu mendatang, antisipasi pun dilakukan. Kepolisian Daerah (Polda) Kaltara telah lakukan pemetaan, terhadap sejumlah wilayah yang memiliki kerawanan.

Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya mengakui, telah melakukan pemetaan dalam mengawali tahun politik tahun 2024 mendatang.

“Kami saat ini terus melakukan evaluasi terhadap sejumlah pekerjaan yang belum selesai. Karena pada tahun depan itu, merupakan tahun politik dan tantangan semakin tidak mudah. Sebab tugas kami menjamin kondusifitas pesta demokrasi berjalan dengan baik,” tutur Daniel, Jumat (9/6).

Menurut dia, langkah utama dilakukan bagaimana mengamankan Pemilu yang aman dan damai. Dengan melakukan pemetaan titik rawan. “Kita mencoba antisipasi secara dini potensi gangguan. Mulai dari Eliminir (menghilangkan), sehingga tidak muncul menjadi gangguan nyata yang berdampak saat Pemilu,” tegasnya. 

Kapolda mengakui, seluruh kabupaten dan kota di Kaltara memiliki titik rawan konflik saat Pemilu. “Semua saya anggap sangat rawan. Baik itu Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Malinau, KTT dan Bulungan. Sebab, semuanya mempunyai karakteristik yang berbeda-beda,” ujarnya.

Akan tetapi, kelima daerah ini sudah masuk dalam pemetaan. Dengan kondisi Pemilu yang sudah tahapan Bacaleg, dirinya belum ada laporan dari peserta maupun pihak terkait. Namun, pihaknya terus meningkatkan kegiatan rutin. 

“Sebelumnya patroli hanya 10 kali. Tapi saat memasuki tahun politik, bisa sampai 12-15 kali patroli,” pungkasnya. (*/ika/uno)