Mei, NTP Kaltara Turun

- Sabtu, 10 Juni 2023 | 00:12 WIB
NTP KALTARA: Petani alami defisit daya beli karena harga yang diterima mengalami peningkatan yang lebih rendah.
NTP KALTARA: Petani alami defisit daya beli karena harga yang diterima mengalami peningkatan yang lebih rendah.

TANJUNG SELOR - Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di 4 kabupaten pada Mei 2023, NTP Provinsi Kalimantan Utara turun -1,05 persen dibandingkan NTP April 2023. Dari 112,59 menjadi 111,41.

Berarti petani mengalami defisit/penurunan daya beli. Karena harga yang mereka terima mengalami peningkatan yang lebih rendah. Daripada harga yang mereka bayar terhadap tahun dasar (2018=100).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara Mas'ud Rifai mengatakan, penurunan NTP Mei 2023 dipengaruhi menurunnya NTP di seluruh subsektor. Berupa subsektor tanaman pangan turun -0,24, subsektor tanaman hortikultura turun -4,53 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat turun -1,62 persen, subsektor peternakan turun -0,07 persen, dan subsektor perikanan turun -0,34 persen.

“Terlihat penurunan, namun tidak signifikan,” ujarnya, Jumat (9/6).

Dari Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dapat dilihat fluktuasi harga barang yang dihasilkan petani. Pada Mei 2023, It turun -0,77 persen dibanding It 

April 2023. Dari 124,86 menjadi 123,90. Hal tersebut menunjukkan tingkat harga produksi pertanian pada Mei 2023 mengalami peningkatan secara rata-rata 23,9 persen, terhadap produk yang sama pada tahun dasar (2018=100). 

“Penurunan It pada Mei 2023 disebabkan penurunan It pada subsektor hortikultura, subsektor tanaman perkebunan rakyat, dan subsektor perikanan,” terangnya.

Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan. Khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.

“Pada Mei 2023, Ib Provinsi Kalimantan Utara naik 0,29 persen. Bila dibanding Ib April 2023, dari 110,9 menjadi 111,22. Peningkatan Ib terjadi karena IKRT naik 0,27 persen dan IBPPBM naik 0,25 persen. Peningkatan Ib terjadi pada seluruh subsektor pertanian,” tuturnya. (fai/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X