TARAKAN - Satuan Tugas (Satgas) Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) kembali melakukan pengawasan ketat di Pelabuhan Malundung, Kamis (29/6). Tak hanya barang bawaan penumpang, data pribadi berupa KTP juga diperiksa.
“Ada sekitar 300 penumpang yang turun menggunakan KM Lambelu. Sebenarnya kalau di Tarakan sifatnya pencegahan dan pendataan. Kalau keluar masuknya orang itu lebih ke Nunukan. Kami upaya preventif saja,” kata Kapolres Tarakan AKBP Ronaldo Maradona melalui Kapolsek Kawasan Pelabuhan Tarakan Iptu Sri Djayanthi, Jumat (30/6).
Polisi lebih fokus terhadap keperluan penumpang yang datang ke Tarakan. Biasanya penumpang yang perlu diwaspadai, ketika datang dengan jumlah yang banyak atau berkelompok. Sejauh ini, rata-rata penumpang yang datang berkelompok memang untuk keperluan bekerja.
“Kalau yang sendiri itu biasanya di sini karena keluarga. Kalau yang berkelompok perlu diawasi yang mungkin bisa jadi ke arah TPPO,” tegasnya.
Pihaknya rutin melakukan pemeriksaan ketika ada kapal yang datang. Selama pemeriksaan, belum ditemukan unsur-unsur yang mencurigakan. Namun masih banyak penumpang yang datang berkelompok.
“Kami periksa katanya memang bekerja di suatu perusahaan. Kami koordinasikan juga ke perusahaan yang bersangkutan. Secara tidak langsung juga membantu mereka," tuturnya.
Penumpang yang datang ke Tarakan pun didominasi dari wilayah Sulawesi. Disinggung soal kasus TPPO, telah terdapat beberapa tersangka yang diamankan oleh Polres Tarakan belum lama ini.
“Kalau KSKP hanya fokus di kedatangan masyarakat dari luar saja. Biasanya Toli-toli, Sulawesi juga. Keperluannya beragam. Ada yang baru datang, ada juga yang nyeberang lagi ke Tanjung Selor dan Nunukan,” sebutnya. (sas/uno)