TANJUNG SELOR – Konektivitas menjadi salah satu terget Pemprov Kaltara dalam melaksanakan pembangunan.
Diketahui, Pemprov Kaltara melalui, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Kaltara, terus mengupayakan terbangunnya jembatan dari Tanjung Selor menuju Tanjung Buyu.
Kepala DPUPR-Perkim Kaltara Helmi mengatakan, upaya itu agar daerah tersebut dapat dijangkau dengan mudah. Wilayah yang terpisah dengan adanya sungai atau wilayah perairan dapat terkoneksi dengan jembatan.
"Kita tengah upayakan adanya pembangunan jembatan di beberapa tempat, salah satunya wilayah Sabanar Lama, Kecamatan Tanjung Selor, dengan wilayah Tanjung Buyu, Kecamatan Tanjung Palas," terangnya, Kamis (31/8).
Tahun ini, disusun perencanaan tersebut. Bahkan, kata dia, jika bisa di akhir tahun atau 2024 mendatang, jembatan tersebut bisa dibangun. Apalagi, menjadi program dalam meningkatkan konektivitas di Kaltara.
"Infrastruktur di Kaltara harus terkoneksi, sehingga perekonomian bisa meningkat," ungkapnya.
Anggaran yang digunakan diupayakan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) jika Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltara belum tercukupi.
"Ini diupayakan pakai dana pusat yakni DAK, makanya kita usulkan ke pusat. Hitungan kita perkirakan sekitar Rp 200 miliar sampai Rp 250 miliar," sebutnya.
Dalam perencanaannya, panjang bentangan jembatan mencapai 300 meter. Hal ini mengikuti lebar bentangan Sungai Kayan. Setelah terhubung jembatan dari Tanjung Selor ke Tanjung Buyu, diproyeksikan ada jalan menuju ke seberang Desa Salimbatu, Kecamatan Tanjung Palas Tengah.
"Di antara Salimbatu juga kita usahakan bangun jembatan juga, sehingga tidak perlu memutar jauh kalau lewat darat dari Tanjung Palas," ujarnya. (fai/udi)