TARAKAN - Pertumbuhan kredit atau pembiayaan yang disalurkan oleh bank di Kaltara pada Juli 2023 tercatat mengalami peningkatan 21,26 persen yoy. Ini lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar 7,82 persen yoy.

Total outstanding pada Juli sebesar Rp 15,18 Triliun. Pertumbuhan kredit periode laporan didukung dengan kualitas kredit yang masih terjaga. Dengan Non Performing Loan (NPL) Gross di level 1,21 persen, masih dibawah threshold NPL sebesar 5 persen.

“Untuk pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di Kaltara pada Juli 2023, tetap tumbuh positif 18,2 persen yoy. Dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 18,03 persen yoy. Pertumbuhan DPK didukung oleh pertumbuhan positif komponen tabungan dan deposito,” jelas Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltara Wahyu Indra Sukma, Minggu (10/9).

Total nominal DPK yang dihimpun perbankan di Kaltara sebesar Rp 17,74 triliun. Komponen giro, tabungan, dan deposito masing-masing tumbuh positif 36,82 persen yoy, 5,40 persen yoy, dan 30,88 persen yoy.

“Pertumbuhan DPK pada bulan laporan tertahan untuk tumbuh lebih tinggi. Disebabkan perlambatan komponen giro pada sektor swasta. Sejalan dengan appetite sektor swasta saat ini, yang menggunakan dana pribadinya untuk mengembangkan bisnisnya,” ungkapnya.

Dengan demikian, Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat sebesar 95,10 persen. Capaian LDR ini mengindikasikan perbankan mampu menjalankan fungsi penyaluran dana. Yang dikumpulkan melalui nasabahnya kepada sektor riil atau intermediasi.

Peningkatan pertumbuhan Total Kredit pada bulan laporan didukung oleh pertumbuhan positif, pada seluruh komponen total kredit. Kredit Investasi pangsa sebesar 34,22 persen mengalami pertumbuhan 40,63 persen, dengan outstanding sebesar Rp 5,57 triliun. Ini meningkat dibandingkan dengan pada Juni 2923 yang tumbuh 4,17 persen yoy.

Kredit modal kerja pangsa 32,49 persen mengalami pertumbuhan 16,36 persen yoy, dengan outstanding Rp 5,48 triliun. Meningkat dibandingkan dengan Juni 2023 yang juga tumbuh 9,36 persen yoy.

“Kredit Konsumsi pangsa 34,22 persen meningkat 10,19 persen yoy. Dengan nominal Rp 5,57 triliun tumbuh. Lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 9,51 persen yoy,” sebutnya.

Peningkatan pertumbuhan penyaluran kredit pada awal triwulan III 2023, diyakini merupakan cerminan optimisme perbankan di tahun 2023. Sejalan dengan permintaan domestik yang tetap kuat didukung akselerasi pembangunan sejumlah proyek strategis di Kaltara.

Secara sektoral, tiga sektor Lapangan Usaha (LU) utama yang menjadi andil terbesar pangsa kredit. Yaitu LU pertanian dan kehutanan dengan pangsa 23,23 persen, perdagangan besar dan eceran pangsa 19,86 persen dan industri pengolahan pangsa 9,04 persen.

“Pertumbuhan positif kredit pada Juli 2023, terutama dimotori oleh beberapa sektor unggulan Kaltara. Khususnya LU konstruksi, perdagangan besar dan eceran serta perikanan. Penyaluran kredit pada LU industri pengolahan kembali melanjutkan peningkatan pertumbuhan 79,67 persen yoy, dari sebelumnya 73,02 persen yoy,” tuturnya.

Ini sejalan dengan akselerasi pembangunan infrastruktur, terutama pembangunan jalan perbatasan di wilayah Kaltara. Sedangkan penyaluran kredit pada LU perdaganan besar dan eceran serta LU perikanan tetap tumbuh tinggi masing-masing 17,70 persen yoy dan 79,40 persen yoy. Sejalan dengan optimisme masyarakat yang terus tumbuh di tahun 2023. (sas/uno)