BADAN Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengambangan (Bappeda-Litbang) Kalimantan Utara (Kaltara) masih menyusun rencana pembangunan Kaltara 2024 mendatang. Dalam penyusunan tersebut, inflasi menjadi penekanan.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bappeda Litbang Kaltara Bertius, rencana pembangunan dan penganggaran tahun 2024, difokuskan pada enam aspek. Enam aspek tersebut mencakup kegiatan yang sifatnya mandatory spending atau pengeluaran negara yang sudah diatur dalam undang-undang. Terdapat bidang kesehatan, pendidikan, hingga standar pendidikan minimal serta pengendalian inflasi.
“Menjadi atensi khusus dari pemerintah daerah yakni inflasi. Karena inflasi menjadi bagian dari indikator, untuk melihat perkembangan ekonomi daerah. Apakah dalam kondisi bagus atau tidak,” jelasnya, Selasa (12/9).
Lanjut Bertius, Pemprov Kaltara juga menjalankan sejumlah kegiatan sejalan dengan prioritas Pemerintah Pusat. Karena saat ini sudah memasuki tahun politik. Maka, secara otomatis belanja daerah harus diarahkan untuk menjaga stabilitas politik jelang Pemilu 2024 mendatang.
“Yang tak kalah pentingnya, penganggaran untuk penurunan angka kemiskinan ekstrem di Kaltara menjadi 0 persen pada tahun 2024 mendatang,” harapnya.
Artinya, kata dia, persoalan kemiskinan ekstrem ini menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah daerah di Kaltara. Baik itu di tingkat provinsi maupun kabupaten kota, melalui perangkat daerah.
Pihaknya juga mengalokasikan anggaran untuk penanganan atau penurunan stunting. Ini penting karena penurunan stunting sudah menjadi arah kebijakan anggaran tahun 2024.
“Pastinya dalam hal perencanaan, baik itu dari sisi penganggaran maupun pembangunan, dari lembaga eksekutif akan melakukan pembahasan bersama dengan legislative. Untuk kemudian melakukan kesepakatan bersama program yang akan dikerjakan,” tuturnya. (fai/uno)