TARAKAN - Seorang pria bernama Andre, ditemukan gantung diri di rumahnya di Jalan Gajah Mada RT 1, Kelurahan Karang Rejo, Tarakan Barat, sekitar pukul 08.30 Wita, Selasa (12/9). Motifnya diduga karena permasalahan asmara dengan kekasihnya.
Ipar korban yakni Maria Falentina mengatakan, awalnya mengetuk pintu rumah korban sekitar pukul 07.30 Wita. Namun saat itu, pintu tidak dibukakan oleh korban. Sebab saat itu ia akan mandi dan mengambil baju untuk digunakan bekerja.
“Malam sebelumnya aku pesan sama dia (korban), jalan keluar rumah apa enggak. Korban bilang enggak. Saya malam itu tidur di rumah orangtua. Saya pesan juga, jangan kasih masuk orang lain ke rumah. Habis itu kutinggal sudah rumah jam 19.30 Wita. Setelah itu saya enggak tahu sudah,” ucapnya.
Karena tidak dibukakan pintu, ia melaporkan kejadian ke suaminya Fery. Ia juga sempat berusaha membuka gerendel pintu menggunakan pipa, dari balik jendela. Namun usahanya tidak berhasil membuka pintu. “Suami bilang tinggalkan saja dan saya pergi kerja,” tuturnya.
Sementara itu, kakak korban, Fery mendapat informasi istrinya tidak dibukakan pintu oleh korban. Posisinya saat itu sedang bekerja di Kelurahan Juata Permai. Tiba di rumahnya, ia membuka pintu menggunakan pipa yang dikaitkan ke gerendel pintu. Karena ia melihat gerendel tidak terlalu rapat.
“Saya masuk rumah dan cari. Saya ke kamar enggak ada. Saya ke toilet baru ada (korban tergantung). Saya hubungi langsung keluarga dan adik saya. Malam sebelumnya saya juga sempat tanya, kau mau keluar rumah kah. Dia bilang enggak,” ungkapnya.
Sementara itu, keluarga korban, Samsul Bahri mengaku, sempat bertemu korban pada Sabtu (9/9) di Kelurahan Karang Rejo. Korban mengaku, kalau kekasihnya sudah berselingkuh dengan pria lain. Sehingga saat itu korban hendak mendatangi rumah pria lain tersebut. Dengan maksud untuk memarahi pria tersebut.
“Biasanya pacarnya ini sering ikut korban. Tapi kukasih tahu, enggak usah diurus. Cuma bilang korban, perempuan ini banyak betul sudah uangku dimakannya. Surat tanah korban ada sama perempuan itu dan sudah digadai. Baru dia pergi sama laki-laki lain,” ucapnya.
Menurut Samsul, korban memberikan surat tanah tanpa sepengetahuan kakaknya. Sebab surat tanah tersebut atas nama kakaknya. Korban sempat berniat akan bunuh diri, jika sampai kakaknya tahu surat tanahnya telah digadai. Karena korban meminta tolong menyimpan rahasia, makanya Samsul tidak memberitahu Fery bahwa surat tanahnya telah digadai.
“Infonya tadi malam, korban pakaian rapi meminta maaf sama keluarga dan temannya. Cuma dia engga telepon saya. Yang lain juga bingung, buang perangai kali dia. Tadi Subuh ada juga yang lihat, dia didepan gang,” tuturnya.
Korban yang berstatus duda, diketahui sudah lama menjalin hubungan asmara dengan kekasihnya. Selama ini, korban bekerja sebagai buruh angkut di Pelabuhan Tengkayu II Tarakan. Tapi dalam beberapa terakhir korban tidak bekerja.
Terpisah, Kapolres Tarakan AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar melalui Kasat Reskrim AKP Randhya Sakthika Putra mengatakan, korban bernama Andre ditemukan gantung diri oleh kakak korban. Pihaknya sudah melakukan olah TKP dan membawa korban ke RSUD dr Jusuk SK untuk dilakukan visum. Setelah itu, korban langsung dipulangkan ke rumah duka.
Hasil pengecekan kepada tubuh korban, tidak terdapat tanda-tanda kekerasan. Sementara lidah korban dalam posisi tergigit dan alat kelamin mengeluarkan cairan. Korban menggantung lehernya menggunakan tali rafia serta disimpul hidup.
“Murni bunuh diri. Karena sebelumnya korban sudah pernah melakukan aksi serupa, namun berhasil digagalkan saudaranya. Yang lainnya kami masih dalami. Keluarganya masih berduka, makanya belum kami periksa,” pungkasnya. (sas/uno)