TANJUNG SELOR - Sejak dilantik 15 Februari 2021 lalu, Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Drs H Zainal Arifin Paliwang dan Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara, Dr Yansen TP, terus berupaya membangun Wilayah Bumi Benuanta (Kaltara).
Upaya pembangunan itu, kata Gubernur harus dilakukan di mana waktu itu provinsi ke 34 ini harus menghadapi situasi Covid-19. “Alhamdulillah berkat kerja sama yang baik, sehingga mampu menekan angka covid-19,” kata Gubernur.
Ia menambahkan, Kaltara yang merupakan provinsi ke 34 yang dimekarkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012 yang disahkan pada 25 Oktober. Di mana wilayah ini masuk dalam daftar daerah tertinggal. Sehingga para stakeholder di dalamnya harus mampi menjawab tantangan itu, melalui berbagai program pembangunan.
Seperti adanya 10 program prioritas guna mencapai sasaran pembangunan di daerah. 10 program prioritas pembangunan yang dicanangkan kini sudah mulai berjalan, sesuai dengan visi dan misi pemerintah.
“Sekarang ini ada 10 progress pembangunan kita, di antaranya pembangunan PLTA Sungai Kayan dan Mentarang, Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI), Mewujudkan ketahanan pangan, Meningkatkan konektivitas kawasan daerah terpencil, perbatasan dan pedalaman, Membangun Desa Menata Kota,” sebut Gubernur.
Selain itu, ada juga peningkatan pembangunan infrastruktur desa dan kelurahan di seluruh kabupaten dan kota di Kaltara. Pembangunan ekonomi melalui verifikasi produk unggulan yang kompetitif. Meningkatkan Sumber Daya manusia (SDM) melalui pendidikan wajib belajar 16 Tahun.
“Pembangunan balai latihan dan perluasan lapangan kerja, memberikan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta memberikan tunjangan perbaikan penghasilan bagi aparat Desa dan RT di Daerah Perbatasan, Pedalaman, serta perkotaan sesuai dengan kemampuan Keuangan Daerah,” bebernya.
Ia juga menerangkan, tentang di Provinsi Kaltara terdapat salah satu Proyek Straregis Nasional (PSN) yaitu pembangunan Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) yang akan menjadi kawasan Industri Hijau terbesar di dunia.
Di mana kawasan yang menjadi pilot project Green Industrial Park di Indonesia, akan menghasilkan produk berupa Petrochemical, Electronic Alumine, Steel, New Energy Batteray, Industrial Silicon, Polycrysalline Silicon, Solar Panel.
Proyek Ini di dukung dengan pembangunan PLTA Kayan dan Mentarang, yang akan menyuplai energi ke Kawasan Industri. Sehingga energi yang digunakan juga benar-benar hijau.
Gubernur menceritakan, salah satu wilayah Kaltara yaitu Krayan untuk menjangkaunya hanya bisa menggunakan moda transportasi udara dan sudah sejak Indonesia merdeka belum bisa tembus.
“Tapi Alhamdulillah waktu saya kesana menggunakan transportasi darat (Bermotor) dan sekarang sudah tembus,” tambahnya lagi.
Guna menjamin semua pembangunan yang dilakukan tetap berjalan, Gubernur menegaskan Pemprov Kaltara akan terus melakukan monitoring dan evaluasi. Serta kerja sama dan sinergi stakeholder yang ada dan kabupaten/kota. Sehingga terwujudnya Provinsi Kaltara yang Berubah, Maju dan Sejahtera.
“Monitoring dan evaluasi ini kita lakukan di setiap daerah secara terjadwal, yang dipimpin langsung Kepala Daerah. Karena pembangunan yang saya dan Wagub usung adalah bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota,” tegas Gubernur.
Saat ditanya tentang Aspek Pembangunan non Fisik, Gubernur menjelaskan ada beberapa program yang telah dilaksanakan. Seperti Subsidi Ongkos Angkut (SOA) Barang dan Orang untuk meringankan biaya transportasi dan logistik masyarakat ke perbatasan.
Alokasi pendanaanya diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sekitar Rp 15,5 miliar. Kemudian ada lagi Program Layanan Dokter Terbang Kalimantan Utara (Pro LenteraKU) yaitu Pelayanan Dokter spesialis yang bersifat sambut bola kepada masyarakat-masyarakat di kawasan perbatasan.
Peningkatan Layanan Dokter terbang meliputi Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dokter Spesialis Penyakit Mata, Dokter Spesialis Kulit, Dokter Spesialis Anak yang dapat menghemat biaya masyarakat untuk berobat hingga puluhan miliar dalam 3 (Tiga Tahun) pelaksanaannya.
Gubernur juga mendukung penuh mengenai pengembangan sektor pertanian khususnya bagi kaum milenial. Karena itu bisa menjadi pembangkit semangat, untuk tumbuh khususnya bidang pertanian.
“Dengan mereka (kaum milenial) berkecimpung di sektor pertanian maka mereka akan mendapatkan pemasukan yang tentunya dapat membantu pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.
Gubernur juga menjabarkan Andalan Komoditas kaltara seperti Rumput Laut, Bandeng, Udang Windu, Kepiting Bakau, Baru Bara, Kelapa Sawit. Sedangkan untuk Produk UMKM seperti Batik Kaltara, Madu hutan, dan Mangrove yang bisa di buat sirup. (dkisptlhms)