TANJUNG SELOR – Bupati Bulungan Syarwani memberikan apresiasi terhadap perhelatan Musik Alam Fest (MAF) 2K23 yang akan digelar di Kebun Raya Bundayati Bulungan, pada 29–30 September 2023.
Apalagi salah satu isu tematik yang diangkat pada event tahunan tersebut, bijak mengelola sampah. Menurut Bupati, masyarakat harus diedukasi sejak dini mengenai pengelolaan sampah khususnya bahaya penggunaan sampah plastik.
“Tentu saja kami dari Pemkab Bulungan sangat mengapresiasi ide ini. Di mana melalui event seperti ini kita mengampanyekan, bagaimana mengurangi penggunaan sampah plastik. Apalagi targetnya adalah anak-anak muda di Bulungan,” ujar Syarwani didampingi Sekda Bulungan, Risdianto.
Di mana, kata Syarwani, Pemkab Bulungan melalui instansi terkait bakal ikut berkolaborasi kampanye tersebut.
Ia mengungkapkan, Musik Alam Fest 2k23 merupakan festival musik yang turut mendukung kampanye dan upaya pelestarian lingkungan. Sehingga sebagai stakeholder di pemerintahan akan turut berperan.
“Pelestarian lingkungan ini kolaboratif, semua stakeholder bisa masuk. Termasuk Musik Alam Fest 2K23,” katanya.
Menariknya, kata Syarwani, adanya kuota penukaran sampah plastik dengan tiket Musik Alam. Konsep ini masih terbilang baru, yang bisa menjadi media kampanye pelestarian lingkungan.
“Selain perubahan iklim dan keanekaragaman hayati. Penanganan sampah, khususnya sampah plastik, memang menjadi isu global dunia,” jelasnya.
Seperti diketahui, Musik Alam Fest 2K23 yang masuk dalam kalender event nasional yang keberadaannya diakui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bertajuk kolaborasi akan kembali digelar.
Guna mengurangi pencemaran lingkungan dan memberikan edukasi terkait daur ulang sampah, menjadi barang kerajinan yang bermanfaat. Panitia yang tergabung dari Aliansi Komunitas Kaltara menyediakan slot terbatas, dengan menukarkan sampah dengan tiket. Hal tersebut senada dengan tema yang digaungkan yaitu Kolaboraksi.
Leader of Event Musik Alam Fest 2K23, Irawati Tahir menjelaskan, panitia akan menyediakan celah kepada pengunjung dengan menukar sampah untuk tiket. Adapun persyaratanya seperti bungkus kopi sebanyak 10 buah, botol air mineral ukuran sebesar 10 buah. Bekas air mineral 20 buah beserta penutup.
Tidak hanya pergelaran musik dan seni, Musik Alam Fest 2K23 nantinya akan diisi dengan live ekobrick di lokasi acara yang nantinya akan dilaksanakan diskusi lingkungan dengan beberapa narasumber.
“Sampah itu akan dikerjakan dan diolah hingga menjadi tas, tempat tisu dan sejumlah kerajinan lainnya. Hal itu menjadi konsen kita pada Musik Alam tahun ini,” tuturnya.
Hal tersebut sejalan dengan tema Musik Alam Fest 2K23 yaitu Kolaborasi dan Aksi. Dengan melibatkan masyarakat yang fokus terhadap pengolahan sampah. Pihaknya dapat memberikan edukasi kepada masyarakat, bahwa sampah yang berada di lingkungan masyarakat dapat menjadi nilai ekonomi yang menarik.
“Masyarakat enggan menggunakan produk dari ekobrick lantaran sudah bergantung dengan barang-barang yang bermerk,” tuturnya.
Ira mengungkapkan, isu lingkungan bukan hanya pembahasan dalam skala nasional melainkan juga internasional. Hal tersebut kini menjadi persoalaan di berbagai belahan dunia. (uno2)