TANJUNG SELOR – Kondisi memprihatinkan dirasakan masyarakat Krayan, Kabupaten Nunukan. Khususnya yang menyangkut persoalan akses jalan. Hal itupun dikeluhkan masyarakat, dikarenakan sampai saat ini belum ada penanganan.
Selain persoalan jalan, kondisi jembatan di Jalan Lingkar Krayan mengalami kerusakan parah. Hal tersebut pun berdampak terhadap aktivitas masyarakat. Anggota DPRD Kaltara Marli Kamis juga mendapatkan informasi tersebut.
Menurut dia, Jembatan Sungai Lutut yang letaknya dekat Desa Lembudut, Kecamatan Krayan Barat, Nunukan mengalami kerusakan. Akses transportasi ini harus menjadi perhatian pemerintah.
“Pemerintah Provinsi Kaltara melalui instansi terkaitnya, harus mengambil tindakan perbaikan. Agar aktivitas masyarakat setempat bisa kembali normal,” tegasnya, Kamis (21/9).
Masyarakat di Krayan, masih mengandalkan jembatan yang terbuat dari kayu logging untuk melintas menggunakan kendaraan roda dua. Meskipun jembatan itu tidak layak, masyakarat masih tetap menggunakannya. Walaupun sudah dianggarkan di perubahan APBD 2023 sebesar Rp 15 miliar dan sudah dibahas beberapa waktu lalu. Namun, hal itu masih berproses.
“Ini sebagai bentuk upaya kita meminta keseriusan dari pemerintah, untuk melakukan perbaikan akses jalan tersebut. Dengan kondisi saat ini tentu tidak bisa menunggu proses lelang dulu baru dikerjakan. Karena pasti membutuhkan waktu yang panjang. Sementara kondisi di lapangan sudah sangat mendesak untuk segera ditangani,” bebernya.
Putusnya akses jembatan itu berdampak terhadap kebutuhan sembilan bahan pokok. Setidaknya, salah satu langkah yang dapat diambil saat ini adalah kepala daerah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Ketua DPRD Kaltara, untuk bisa mengambil sikap dalam percepatan kegiatan tersebut.
“Kami minta DPUPR-Perkim Kaltara dapat segera melakukan tindakan perbaikan jembatan yang rusak itu,” ujarnya. (fai/uno)