Masyarakat Krayan secara umum kembali mengeluhkan kondisi jalan yang sampai saat ini belum ada penanganan.
TANJUNG SELOR–Jembatan di jalan lingkar Krayan rusak cukup parah. Aktivitas masyarakat di kawasan tersebut menjadi terhambat. Anggota DPRD Kaltara Marli Kamis mendapatkan informasi tersebut. Terang dia, jembatan Sungai Lutut yang letaknya dekat Desa Lembudut, Kecamatan Krayan Barat, Nunukan, mengalami kerusakan.
Kondisi akses transportasi ini harus menjadi perhatian khusus dari pemerintah. "Provinsi melalui instansi terkaitnya, harus mengambil tindakan perbaikan, agar aktivitas masyarakat setempat bisa kembali normal," tegasnya.
Masyarakat di Krayan masih mengandalkan jembatan yang terbuat dari kayu logging tersebut untuk melintas menggunakan kendaraan roda dua. Meskipun jembatan itu tidak layak, masyarakat masih menggunakan jembatan tersebut dengan kendaraannya.
Walaupun sudah dianggarkan di APBD Perubahan 2023 sebesar Rp 15 miliar dan sudah dibahas beberapa waktu lalu di dewan. Akan tetapi, itu masih berproses.
"Ini upaya kita meminta keseriusan dari pemerintah untuk melakukan perbaikan akses jalan tersebut. Dengan kondisi saat ini tentu tidak bisa menunggu proses lelang dulu baru dikerjakan, karena pasti membutuhkan waktu yang panjang. Sementara kondisi di lapangan saat ini sudah sangat mendesak untuk segera ditangani," bebernya.
Putusnya akses jembatan itu, tentu berdampak terhadap kebutuhan sembilan bahan pokok. Setidaknya, salah satu langkah yang dapat diambil saat ini adalah kepala daerah melakukan memorandum of understanding (MoU) dengan ketua DPRD Kaltara untuk bisa mengambil sikap dalam rangka percepatan kegiatan tersebut.
"Kami minta DPUPR-Perkim Kaltara dapat segera melakukan tindakan untuk perbaikan jembatan yang rusak itu," ujarnya. (fai/ind/k8)