TARAKAN - Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan penyebab kematian secara mengenaskan NP (21), di rumah kontrakan Jalan Lumpuran RT 16, Kelurahan Kampung Satu Skip, Tarakan Tengah, 26 Agustus 2023. Selain menunggu hasil identifikasi oleh Puslabfor Polda Jatim, polisi turut menyelidiki kontak handphone korban.
Kapolres Tarakan AKBP Ronaldo Maradona melalui Kasat Reskrim AKP Randhya Sakthika Putra mengatakan, pihaknya telah memeriksa sebanyak 26 saksi dari sebelumnya 17 saksi. Hasil penyelidikan juga mengungkap bahwa Nabila memiliki 3 akun sosial media MiChat dan korban memiliki 12 nomor handphone.
"Untuk saksi yang sudah diperiksa ada 26 orang. Yang berasal dari pelanggan-pelanggan (dugaan pengguna jasa prostitusi NP). Belum ada kearah pelanggan ini yang diduga sebagai pelaku (pembunuhan). Kami masih cari tahu motifnya seperti apa," jelasnya, Jumat (22/9).
Pihaknya hingga kini juga masih berkoordinasi dengan kantor pusat MiChat di Singapura. Tujuannya untuk mencari tahu riwayat pesan dari aplikasi MiChat pada akun milik korban. Namun dari sebagian riwayat pesan yang masuk ke dalam pesan akun MiChat korban, tidak ada percakapan mendekati hari tewasnya korban.
"Kendalanya juga, tidak ada CCTV. Ada CCTV tapi tidak merekam. Terbatas sekali bukti dari CCTV. Lalu kami belum tahu akun MiChat terakhir itu dipakai apa," tuturnya.
Saat ini pihaknya juga masih menunggu hasil identifikasi DNA forensik dari Puslabfor Polda Jatim. Diharapkan, nantinya hasil identifikasi tersebut dapat membongkar terduga pelaku dari tewasnya korban. Diberitakan sebelumnya, Nabila ditemukan rekannya saat akan mengambil pakaian pada 26 Agustus 2023. Korban ditemukan dalam keadaan terlentang dan lehernya terlilit kabel di rumah sewanya di Jalan Lumpuran RT 16, Kelurahan Kampung Satu Skip, Tarakan Tengah.
Kendala polisi saat ini, tidak adanya CCTV di sekitar rumah kontrakan, dompet serta handphone korban yang hilang. Meski begitu Satreskrim Polres Tarakan meminta bantuan kepada Puslabfor Polda Jatim yang telah melakukan olah TKP pada 30 Agustus 2023. Akhirnya, tim Puslabfor mengambil bukti mikro berupa bercak sperma dan darah untuk diuji. (sas/ind)