TARAKAN - Usai mendapatkan izin dari sejumlah pihak, termasuk Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (DJPL) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), perpanjangan dermaga Pelabuhan Malundung Tarakan mulai melakukan perancangan desain kembali.
General Manager PT Pelindo IV Regional Tarakan Rio Dwi Santoso mengatakan, terdapat modifikasi pada desain yang telah dirancang sebelumnya. Modifikasi ini nantinya akan merujuk pada pola operasi, saat kedatangan peti kemas dan kapal penumpang.
“Nanti bisa jalan dua-duanya (peti kemas dan penumpang). Kalau panjangnya (dermaga) tidak ada masalah,” katanya, Minggu (1/10).
Modifikasi yang dimaksud ialah penambahan trestle. Trestle yang dimaksud berupa bangunan dari dermaga yang berfungsi sebagai jalan akses menuju daratan. Meski rancangan desain baru ini sebenarnya untuk jangka panjang. Namun pihaknya membuat rancangan ini, untuk jangka pendek.
Adapun panjangnya mencapai 200 meter. “Karena kalau tak nanti crowded (penumpukan) di operasionalnya. Hanya penambahan itu saja,” imbuhnya.
Meski pengerjaan terkesan lambat, tidak menjadi masalah dibandingkan dengan adanya investasi namun hasilnya mangkrak. Saat inipun beberapa bahan material sudah mulai didatangkan kembali, untuk pengerjaan tahap selanjutnya.
Pihaknya kini masih terkendala administrasi. Terlebih terdapat perubahan desain, yang juga berdampak pada perubahan nilai pembangunan perpanjangan dermaga tersebut.
“Pondasinya belum. Aktivitas konstruksi juga belum ada. Cuma bahan saja,” sebutnya.
Lebih jauh dijelaskan Rio, perpanjangan dermaga ini sudah terdapat pada Rencana Induk Pelabuhan (RIP). RIP yang dijadikan dasar pihaknya, untuk mengatur tata ruang tanah dan perairan di Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan.
Ia menguraikan, untuk waktu penyelesaian perpanjangan dermaga ini membutuhkan waktu 300 hari. “Ya pengerjaannya rencana tahun depan dan selesai juga di tahun depan,” ujarnya. (sas/uno)