TANJUNG SELOR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan memiliki program ketahanan pangan. Namun, untuk pemenuhan pangan dari sisi beras untuk kebutuhan di Kabupaten Bulungan, belum semua bisa terpenuhi.
Pasalnya, semua kebutuhan beras belum bisa dipasok dan dipenuhi para petani di Bulungan. Hal itu disampaikan Bupati Bulungan Syarwani, saat rapat paripurna Peringatan HUT ke-233 Tanjung Selor dan ke-63 Kabupaten Bulungan Tahun 2023, Gedung BKPSDM Jalan Agathis, Selasa (10/10) pagi.
“Tapi dalam konteks pangan, tak sekadar soal beras semata. Kita berbicara dari aspek perkebunan dan perikanan. Karena itu merupakan aspek kebutuhan dasar masyarakat di Bulungan, yang pemerintah daerah ingin penuhi,” ujar Bupati.
Bupati pun menyadari dan tidak bisa dimungkiri, belum maksimalnya produksi beras yang dihasilkan petani di Bulungan. Minimal memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Bulungan. Dengan masuknya beras-beras dari luar Kabupaten Bulungan, fluktuasi harga serta kondisi alam saat ini produksi petani se-Indonesia juga pasti mengalami penurunan. Sehingga terjadi mekanisme pasar, saat permintaan cukup banyak tapi tak bisa dibarengi kesediaan yang cukup.
“Ini tetap menjadi komitmen dan konsisten pemerintah daerah, yang bekerja sama dengan seluruh instansi vertikal lainnya di Kabupaten Bulungan,” ujarnya.
Beberapa waktu lalu, pemda menggelar Operasi Pasar. Untuk menjaga stabilitas harga. Termasuk, bicara pangan dan peternakan. Beberapa waktu melepas 3.500 ekor ayam potong di Desa Apung, Kecamatan Tanjung Selor. Bahkan, melakukan penanaman bawang merah perdana di Desa Panca Agung, Tanjung Palas Utara. Kemudian hasil perkebunan berupa cokelat yang dihasilkan petani Bulungan.
“Sudah bisa produksi, minimal setengah jadi. Semata-mata jadi peluang dan sumber pendapatan serta untuk kesejahteraan para petani. Sekalipun masih adanya keluhan pupuk, yang perlu perhatian,” tutur Bupati. (*)