TANJUNG SELOR - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah merilis harga batu bara acuan (HBA) untuk periode November 2023. Hal itu disampaikan Kepala Seksi Konservasi dan Produksi pada Dinas ESDM Kalimantan Utara, Zainal Arifin.
Penetapan nominal HBA tertuang dalam Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 394.K/MB.01/MEM.B/2023 tentang Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batu Bara Acuan untuk November 2023 tertanggal 10 November 2023.
Menurut dia, HBA untuk empat kategori nilai kalori seluruhnya mengalami kenaikan. Berdasarkan Kepmen yang ada, untuk HBA dengan kesetaraan kalori 6.322 kcal/kg GAR, total moisture 12,26 persen sulphur 0,66 persen, dan ash 7,94 persen ditetapkan senilai USD139,8 per ton.
“Nilai ini mengalami kenaikan dibandingkan HBA pada Oktober 2023, yang ditetapkan senilai USD 123,96 per ton,” jelas Zainal, Jumat (17/11) lalu.
Kemudian, untuk HBA I dengan kesetaraan nilai kalori 5.300 kcal/kg GAR, total moisture 21,32 persen, sulphur 0,75 persen, dan ash 6,04 persen dipatok seharga USD 103,2 per ton. Harga ini mengalami kenaikan yang signifikan, jika dibandingkan dengan harga bulan lalu.
“Pada Oktober 2023, untuk batu bara dengan kesetaraan kalori ini berada di harga USD 81,38 per ton. Sehingga ada kenaikan signifikan,” ujarnya.
Untuk HBA II dengan kesetaraan nilai kalori 4.100 kcal/kg GAR, total moisture 35,73 persen, sulphur 0,23 persen, dan ash 3,9 persen ditetapkan seharga USD 52,86 per ton atau naik dibandingkan Oktober 2023 yang berada di harga USD 50,41 per ton.
Terakhir, untuk HBA III kesetaraan nilai kalori 3.400 kcal/kg GAR, total moisture 44,30 persen, sulphur 0,24 persen, dan ash 3,88 persen berada di harga USD 28,49 per ton. Nilai inipun mengalami kenaikan, jika dibandingkan dengan periode Oktober 2023 yang berada di harga USD 25,50 per ton.
Adapun HBA yang ditetapkan pemerintah melalui Kementerian ESDM, nantinya diperuntukan harga jual batu bara. Guna penyediaan listrik untuk kepentingan umum. HBA ini digunakan untuk patokan harga batu bara, sebagai pemenuhan kebutuhan bahan baku atau bahan bakar industri dalam negeri. Selain industri pengolahan dan pemurnian mineral logam.
Penetapan formula HBA pada prinsipnya, untuk mendapatkan HBA yang diterima oleh pasar dengan mempertimbangkan penerimaan negara. HBA dibentuk dari rata-rata realisasi harga jual batu bara dua bulan sebelumnya. Dengan proporsi 70 persen dari realisasi harga satu bulan sebelumnya.(uno2)