TARAKAN - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol Petrus Reinhard Golose dipastikan akan melakukan kunjungan kerja di Tarakan, Selasa (21/11). Kunjungannya kali ini, akan melihat langsung bawahannya di BNNP Kaltara.  

Kabag Umum BNNP Provinsi Kaltara Evon Meternik mengatakan, ada dua rangkaian kegiatan dalam kunjungan kerja Kepala BNN RI. Yakni silaturahmi dengan pegawai BNNP Kaltara dan melaksanakan kuliah umum di Universitas Borneo Tarakan (UBT).

“Nanti beliau menerima masukan dan saran dari anggota BNNP Kaltara, dalam mewujudkan BNN yang lebih tangguh,” terangnya, Senin (20/11).

Masukan dan saran tersebut tak lain, untuk menjadikan kekuatan bagi BNNP dalam menindak narkotika di wilayah Kaltara. Dilanjutkan, ini merupakan wujud dari membangun semangat bagi anggota BNNP yang dikunjungi oleh atasan.

Dalam kunjungannya, Kepala BNN RI akan didampingi oleh Inspektorat Utama, Deputi Pemberantasan, Direktur Advokasi, Direktur Penguatan Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat (PLRKM) Deputi Bidang Rehabilitasi, Direktur Informasi dan Edukasi, Karu Humas dan Protokol.

“Ada juga silaturahmi dengan Forkopimda, sebagai bentuk apresiasi kepada Pemprov Kaltara yang telah mendukung kegiatan BNN di Kaltara,” ujarnya.

Menurutnya, Kepala BNN RI nantinya akan fokus terhadap pemetaan wilayah Kaltara yang menjadi entry poin penyelundupan narkotika jenis sabu. Mengingat, wilayah kerja BNNP Kaltara berada di area perbatasan yang sangat riskan. Sebab, Kaltara dijadikan tempat penyelundupan narkotika oleh negara Tiongkok, Filipina dan Malaysia.

“Itu sebelum di sebar ke beberapa wilayah Indonesia. Paling banyak memang ke Sulawesi. Kami juga mengharapkan ada nilai plus. Banyak yang kami butuhkan, terutama kebutuhan sarpras, misalnya kantor,” harapnya.

Sarpras yang dimaksud seperti gedung BNNP, kendati sudah terdapat bantuan lahan dari Gubernur Kaltara yang terletak di Ibu Kota Kaltara, Kabupaten Bulungan. Pihaknya berharap, BNN RI dapat menindaklanjuti kebutuhan satuan kerja BNN di wilayah Kaltara.

“Ada juga bantuan dari pak Gubernur satu speedboat. Itu untuk mengungkap kasus narkotika,” pungkasnya. (sas/uno)