TANJUNG SELOR – Gelaran saresehan dan karnaval budaya yang digagas Serikat Pemuda Jawa (SPJ) Kalimantan Utara, pada Ahad (19/11) lalu, di Tempat Berkumpul Kabupaten Sehat dan Layak Anak (Tebu Kayan) mendapat apresiasi Bupati Bulungan.
Selain menampilkan wajah Bulungan yang multikultural. Kegiatan tersebut juga berdampak langsung terhadap peningkatan ekonomi masyarakat, terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Bupati Bulungan Syarwani mengatakan, kegiatan Tebu Kayan merupakan salah satu instrumen dari program prioritas Mitra Bulungan Berdaulat. Dimana salah satu entitas utamanya mitra kolaborasi pembangunan. yang terdiri dari komunitas masyarakat yang ada di Kabupaten Bulungan. Dengan adanya kegiatan ini, Bupati Bulungan sangat bersyukur dan berterima kasih atas digelarnya kegiatan karnaval budaya yang dilakukan oleh SPJ.
“Alhamdulillah saya mengucapkan terima kasih atas digelarnya karnaval budaya ini. Terutama dilaksanakan hari minggu bertepatan dengan kegiatan Tebu Kayan,” ungkapnya.
Kegiatan seperti ini tentu semakin memantapkan komitmen dalam merawat masyarakat Bulungan yang multikultur. Tetap kompak bersatu menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia, terutama di Kaltara.
“Kegiatan seperti ini memberikan peran besar terhadap perkembangan UMKM di Tebu Kayan. Saya yakin dan percaya, semakin banyak event yang dilakukan memberikan dampak langsung terhadap pendapatan masyarakat kita,” terangnya.
Upaya peningkatan fasilitas penunjang Tebu Kayan terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan. Salah satunya, menyiapkan panggung kreativitas di Tugu Cinta Damai (TCD).
“Nantinya Panggung Tugu Cinta Damai menjadi pusat aktivitas dan kreativitas masyarakat. Saya mengundang segenap pemuda Kaltara, pelaku seni dari berbagai macam etnis di Bulungan. Kita manfaatkan (Panggung Tugu Cinta Damai) isi setiap momentum untuk pagelaran seni dan budaya,” pintanya.
Selain pagelaran seni budaya, Panggung Tugu Cinta Damai dimanfaatkan untuk menampilkan kreativitas anak-anak. Khusunya siswa Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Setiap kegiatan Tebu Kayan secara bergiliran, tiap sekolah menampilkan kreativitas anak didiknya mulai dari TK sampai SMP,” ujarnya.
Selain itu, menerima beberapa masukan dari pedagang di Tebu Kayan terkait penyediaan tong sampah. “Kebersihan tentu menjadi tanggungjawab kita bersama. Nanti saya sampaikan ke DLH (Dinas Lingkungan Hidup) terutama penyediaan tong sampah. Hal itu memudahkan petugas kita,” tuturnya.
Disisi lain, salah seorang pedagang, Sumiati merasa bersyukur dengan kegiatan Tebu Kayan yang digelar tiap minggunya. Dengan begitu dirinya mendapat penghasilan tambahan dari jualannya.
“Alhamdulillah tiap minggu penghasilan saya antara Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribu. Kalau ada kegiatan seperti ini (karnaval budaya) bisa lebih,” ucap wanita berusia 50 tahun itu.
Sementara itu, Ketua SPJ Kaltara Wiwit Susanto mengatakan saresehan dan karnaval budaya ini untuk memperingati Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan. Untuk memberikan semangat persatuan di tengah keberagaman masyarakat Kaltara.
Tentu sebagai pemuda menjadi tanggungjawab bersama, bersatu padu guyub rukun membangun Kaltara yang lebih sejahtera. “Kedepan InsyaAllah kita akan membuat satu event yang nantinya lebih melibatkan semua unsur suku di Bulungan. Sehingga akan nampak nusantara dalam satu acara,” terangnya.
Kegiatan yang berlangsung sangat meriah tersebut diikuti sedikitnya 12 kelompok peserta karnaval. Terdiri dari paguyuban kuda lumping, jaranan, reog, etnis Dayak, kelompok fashion show dan etnis lainnya.
“Saya berfikiran, apa yang ditampilkan peserta karnaval Borneo Kaltara akan kita kembangkan seperti Jember Karnaval, sangat luar biasa. Yang nantinya bisa kita dikolaborasikan dengan kegiatan seni budaya,” harapnya. (uno2)