Kota Ketapang Dikepung Banjir Rob

- Kamis, 11 November 2021 | 13:37 WIB
MOGOK: Personel kepolisian sedang membantu warga mendorong kendaraan roda dua yang melintasi banjir rob di Jalan Pawan I Ketapang. AHMAD SOFI/PONTIANAK POST
MOGOK: Personel kepolisian sedang membantu warga mendorong kendaraan roda dua yang melintasi banjir rob di Jalan Pawan I Ketapang. AHMAD SOFI/PONTIANAK POST

Sejak beberapa hari terakhir, sejumlah daerah di Kota Ketapang terendam banjir rob. Sejumlah desa dan kelurahan di Kecamatan Delta Pawan dan Benua Kayong terendam banjir rob. Tidak hanya rumah warga, fasilitas umum dan beberapa ruas jalan juga terendam banjir. Alhasil, lalulintas pun tersendat.

Banjir rob merendam beberapa lokasi, khususnya yang berada di bantaran Sungai Pawan. Di antaranya di Desa Sukabangun, Kelurahan Sampit, Kelurahan Kantor, Kelurahan Banjar, Kelurahan Mulia Baru, Kelurahan Kauman, dan beberapa daerah lainnya. Banjir rob diperparah dengan tingginya curah hujan, baik di Kota Ketapang maupun di daerah hulu Sungai Pawan.

Salah satu genangan air cukup parah terjadi di ruas Jalan Pawan I Kelurahan Kauman, tepatnya di bawah Jembatan Pawan I. Di lokasi ini, ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Banyak kendaraan mogok karena memaksakan untuk melintas. Hal ini pun membuat ruas jalan tersebut sempat macet. Kapolsek Benua Kayong, IPDA Jumadi, bersama personelnya serta beberapa anggota Satuan Lalu Lintas Polres Ketapang terjun ke lokasi banjir rob. Mereka membantu mengurai kemacetan dan membantu mengevakuasi beberapa kendaraan warga yang mogok.

“Kami bersama anggota dari Satuan Lalu Lintas Polres Ketapang langsung mengurai kemacetan dengan mengatur arus lalu lintas serta langsung mengevakuasi kendaraan warga yang mogok di tengah jalan. Ini dikarenakan mesin kendaraan yang terendam air,” ungkap Aiptu Aris Priatna, kepala Unit Provos Polsek Benua Kayong.

Sementara itu, salah satu warga Kelurahan Kauman, Kecamatan Benua Kayong, Arul (28), mengaku, jika banjir rob seperti ini selalu terjadi setiap tahunnya, khususnya di akhir tahun. Hal ini, menurut dia, disebabkan pasang air laut yang cukup tinggi ditambah lagi curah hujan yang tinggi. “Sudah biasa terjadi setiap tahun, tapi ini cukup merugikan masyarakat juga, karena barang-barang di rumah banyak yang basah kebanjiran,” ungkapnya diberitakan pontianakpost.co.id.

Dia dan warga lainnya mengantisipasi hal itu dengan memindahkan barang-barang berharga ke lokasi yang lebih tinggi untuk menghindari kerugian yang lebih besar. “Kita tak mungkin juga mengungsi, karena durasi banjir ini juga hanya beberapa jam. Setelah itu suruh kembali. Tapi besoknya banjir lagi. Kami cuma berharap agar banjirnya tidak lebih tinggi lagi,” pungkasnya. (afi)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Balap Liar Mulai Resahkan Warga Sukadana

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB

Pj Gubernur Kalbar Sidak Pegawai Usai Libur Lebaran

Selasa, 16 April 2024 | 09:12 WIB

Warga Ngabang Keluhkan Tarif PDAM Naik Drastis

Senin, 15 April 2024 | 14:30 WIB

Polres Sintang Cegah Praktik Kecurangan di SPBU

Selasa, 9 April 2024 | 09:27 WIB

Ismail Jadi Pj Bupati Mempawah, Gantikan Herlina

Minggu, 7 April 2024 | 11:15 WIB
X